Bilyet deposito merupakan bukti sah kepemilikan deposito yang tercantum nama si pemilik. Pengertian bilyet seringkali tertukar dengan sertifikat deposito. Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya dipahami terlebih dahulu mengenai seluk beluk deposito seperti pengertian deposito, cara berinvestasi, dan minimal setoran.
Investasi merupakan hal yang sangat lumrah dilakukan sebagian orang saat ini. Bahkan investasi menjadi faktor penting dalam pengelolaan keuangan seseorang. Investasi perlu dilakukan untuk menanggulangi berbagai macam pengeluaran di masa depan seperti biaya kuliah anak, renovasi rumah, dana pensiun, dan pengeluaran lain yang membutuhkan dana cukup besar.
Dahulu, orang akan berinvestasi dengan membeli properti atau tanah, emas, dan barang-barang bernilai jual tinggi lainnya. Akan tetapi saat ini banyak sekali instrumen investasi yang ditawarkan oleh pihak bank seperti investasi saham, obligasi, reksa dana, tabungan berjangka, dan yang paling populer diantara lainnya adalah deposito.
Ada beberapa jenis deposito yaitu deposito on call, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Deposito on call memiliki jangka waktu yang singkat yaitu 7 hari-1 bulan tetapi biasanya setoran minimumnya cukup besar. Deposito berjangka dan sertifikat deposito memiliki kemiripan jangka waktu pencairan tertentu dan tentunya terdapat beberapa banyak perbedaan yang sangat mencolok seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Mengenal Perbedaan Bilyet Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
Deposito adalah bentuk produk investasi bank dengan menyetorkan sejumlah uang tertentu, selama kurun waktu tertentu yang disepakati bersama. Biasanya nasabah akan mendapatkan bunga sekitar 5-7% dari produk investasi ini. Waktu pencairan pun bervariasi mulai 1,3,6,12, hingga 24 bulan. Saat nasabah membuka tabungan deposito, akan di dapatkan bukti berupa bilyet.
Bilyet berisikan informasi tentang nama nasabah, jumlah uang yang didepositokan, bunga, dan tenor pencairan. Bilyet tidak dapat dipindahtangankan karena tercantum nama si pemilik. Hanya pemilik yang dapat mencairkan deposito ini. Bilyet dapat otomatis diperpanjang meskipun jangka waktu telah berakhir. Dan bunganya dibayarkan tepat pada saat jatuh tempo.
Akan tetapi seringkali masyarakat awam tertukar antara pengertian bilyet dan sertifikat deposito. Sertifikat deposito adalah salah satu bentuk surat berharga di dalam pasar uang. Di dalam sertifikat deposito terdapat nominal jumlah uang tertentu yang dapat diperdagangkan.
Sertifikat deposito dapat dipindahtangankan, diperjualbelikan, atau bahkan sebagai hadiah karena tidak terdapat nama nasabah. Siapapun dapat dengan bebas mencairkannya. Perpanjangannya juga memerlukan prosedur khusus dari bank. Sedangkan bunganya wajib dibayar pada awal pengajuan. Maka dari itu banyak pengusaha memanfaatkan sertifikat deposito sebagai modal untuk pengembangan bisnis lainnya.
Keunggulan, Kekurangan, dan Tips Memilih Deposito yang Tepat
Deposito tentunya memiliki keuntungan yang lebih daripada tabungan biasa terutama dari segi suku bunga yang kompetitif. Nasabah juga tidak perlu cemas karena produk deposito sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pastikan mendaftar deposito di bank yang terjamin oleh LPS.
Kekurangannya adalah tidak dapat mencairkan deposito sebelum jatuh tempo karena akan dikenakan penalti. Maka dari itu sebelum berinvestasi dengan instrumen deposito, pastikan uang yang digunakan tidak dibutuhkan sewaktu-waktu. Gegabah dalam memilih bentuk investasi yang digunakan hanya akan membuat kerugian.
Memilih deposito yang tepat tentu disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Apabila ingin berinvestasi akan tetapi dalam jangka waktu yang relatif singkat bisa memilih deposito on call. Sedangkan apabila ingin berinvestasi dengan mendapatkan bunga di muka dan mudah dipindahtangankan bisa menggunakan sertifikat deposito. Apabila memiliki uang yang tidak digunakan dalam jangka waktu panjang dapat memilih deposito berjangka dengan bukti berupa bilyet deposito.