4 Trik Menghadapi Penjual Rumah Yang Nakal
Ketika nego dan menawar rumah, berikut ini adalah beberapa yang seringkali terjadi di lapangan yang dapat anda jadikan pelajaran. Apa itu? Pembayaran DP atau bahkan uang muka bukan jaminan bahwa anda sudah sukses caplok mendapatkan itu rumah! Kebayang-kan, pas kita sudah hunting mencari dan menemukan rumah yang kita taksir terus mulut sudah berbusa-busa tapi pada akhirnya ternyata itu rumah tidak bisa kita beli – padahal kita sudah kasih tanda jadi (bahkan DP 20% dari harga kesepakatan jual).
Kok bisa? Tolong hati-hati ya, karena banyak penjual rumah yang nakal loh. Intinya, sekalipun sudah ngasih DP belum jaminan aman. Mau tau the real story-nya tentang penjual yg nakal? Bagaimana Trik Menghadapi Penjual Rumah Yang Nakal? Berikut ini adalah diantaranya tipe2 penjual nakal yang seringkali dijumpai di lapangan:
1. Terburu-buru meminta uang muka yang besar.
Setelah kita kasih DP, terus mereka buru-buru minta uang muka yang besar, sudah begitu mereka ngotot dan memaksa minta duit ditransfer dulu di depan dalam jumlah besar, HATI-HATI. TOLAK SAJA!
Why?
Bisa juga sertifikat sedang digadaikan (bisa di gadai ke orang lain) dan akan hangus jika tidak buru2 di bayar (bunganya). Atau dia lagi butuh duit buat bayar hutang, jadi dia minta uang kita buat nalangin dulu. Urusan kita tentang rumah nanti urusan belakang.
No way!
Atau ada juga si penjual yang lagi butuh duit sejumlah tanda jadi. Begitu kita bayar, terus sama dia di undur-undur terus waktunya sambil mencari pembeli yang berani nawar tinggi. Kalo sudah menemukan, dia membatalkan transaksinya kita dengan mengembalikan uang tanda jadi kita.
2. Sudah ada tawaran yang lebih tinggi.
Bisa jadi ada yg nawar lebih tinggi dari kita, sehingga awalnya dia butuh ke kita tapi lama-lama kok jadi cuek sama kita, di telpon gak diangkat, di sms balasnya lama. Begitu datengi rumah, lagi pergi. Ditungguin berjam-jam, nggak dateng-dateng. Parah bener juga yah.
3. Ingin mendapatkan uang muka atau tanda jadi (Bukan DP)
Ada penjual yang niatnya ingin menipu buat mendapatkan tanda jadi atau uang muka yang telah kita bayarkan. Iya beneran! Karena itu, apabila kasih tanda jadi, jangan gede-gede dan besar. Kalo harga rumah di bawah 500 juta, kasih saja tanda jadi maksimal 500 ribu. Sampai 1 milyar maksimal 1 juta. Ingat ini tanda jadi bukan DP (down payment).
Kok dikit? Iya, emang yang bener yah seperti itu. Yang HEBAT itu kita tidak perlu kasih tanda jadi, tapi langsung bikin perjanjian di depan notaris. Dengan demikian ada kesepakatan mengenai tenggang waktu pemberian uangnya. Coba ingat di point 1 diatas, kalo penjualnya sudah mendapatkan tanda jadi terus ngulur waktu, lha kan yang rugi kita.
4. Sudah niat untuk menipu
Niatnya si penjual memang sedari awal sudah tidak bener, minta ditransfer dulu di depan terus dia kabur deh. Banyak kok triknya supaya kita sebagai pembeli akhirnya menyerah untuk menghubungi dia. Biasanya ini kalo penjualnya di luar kota, dan kita hanya berhubungan lewat telp dan hanya modal percaya.
Karena itu, sekalipun kita tidak bertatap muka langsung pembeli ketika bertransaksi, kita tidak boleh hanya modal percaya. Apalagi langsung main transfer begitu saja. Kecuali si penjual sudah memberikan surat kuasa kepada seseorang yang menjadi wakilnya. Jika demikian, kita tidak mesti harus bertemu dengan si pemilik rumah asli.
Jadi, kalo beli properti sekalipun kita sudah naksir berat jangan pernah menunjukan ekspresi kita senang banget, apalagi kalo lagi butuh banget rumah, jangan pernah bilang lagi butuh cepet. Terus, selalu minta pihak ke-3 dalam hal ini notaris untuk mengecek legalitas surat-suratnya. Jadi kalo mau transaksi uang dalam jumlah besar (duit gede) ya jangan asal transfer, sebaiknya harus di depan notaris.
Nah, demikianlah tadi 4 hal suka duka beli properti yang seringkali dijumpai di lapangan. Semoga beberapa Trik Menghadapi Penjual Rumah Yang Nakal yang telah dijelaskan diatas dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk anda!